IDDO DWI FAJAR PERMANA PUTRA (12122784)
SITI NUR LATIFAH ZAMIL (12124211)
HIDAYATULLOH (12123657)
MUHAMMAD ABDUL MUIS (12124119)
AGI KELANA (12123111)
Informasi dan Teknologi
Berbagi informasi dengan mudah mengenai teknologi
Kamis, 10 Oktober 2013
Selasa, 08 Oktober 2013
TUGAS SISTEM OPERASI
ORGANISASI
FILE
Terdapat enam organisasi dasar,
kebanyakan organisasi file sistem nyata termasuk salah satu atau kombinasi
kategori-kategori ini. Enam organisasi atau pengaksesan dasar adalah sebagai
berikut :
1. File Pile (pile) :
Pembahasan struktur file diketahui
bahwa struktur dasar paling dasar sebuah file adalah pile dan file sekuensial.
File pile atau file tumpukan merupakan struktur paling sederhana. Struktur ini
jarang digunakan secara praktis tapi merupakan basis evaluasi struktur-struktur
lain.
A. Properti struktur pile
v Data tidak dianalisis,
dikategorikan, atau harus memenuhi definisi atau ukuran field tertentu2.
Panjang rekord dapat bervariasi dan elemen-elemen data tidak perlu serupa.Karakteristik
struktur pile.
v Biasanya data ditumpuk secara
kronologis2. Tak ada keterkaitan antara ukuran file, rekord, dan blok3. Elemen
data dapat beragam, dapat berbeda untuk tiap rekord ( berisi attribut lain ).4.
Data harus disimpan secara lengkap beserta nama attributnya, tidak Cuma nilai
atributnya.
Komponen file pile hanya berisi
dataStruktur dan pengaksesanRekord berelasi dengan suatu objek atau kejadian di
dunia nyata. Rekord berisi elemen-elemen ( field-field) data dan tiap elemen
data perlu mempunyai identifikasi. Identifikasi pada pile adalah berupa nama
atribut secara ekplisit. Misalnya, Tinggi = 163Dimana, nilai elemen data adalah
163 dan nama deskripsi adalah tinggi.Tiap elemen data di pile berbentuk tuple
dua komponen disebut pasanagn nama atribut – nilai atribut ( atribute name –
value atribute )
2. File
sekuen (sequential file)
Sequential file merupakan suatu cara
ataupun suatu metode penyimpanan dan pembacaan data yang dilakukan secara
berurutan. Dalam hal ini, data yang ada akan disimpan sesuai dengan urutan
masuknya. Data pertama dengan nomor berapapun, akan disimpan ditempat pertama,
demikian pula dengan data berikutnya yang juga akan disimpan ditempat
berikutnya.Dalam melakukan pembacaan data, juga akan dilakukan secara
berurutan, artinya, pembacaan akan dimulai dari data paling awal dan
dilanjutkan dengan data berikutnya sehingga data yang dimaksud bisa
diketemukan.Berikut beberapa keuntungan dan kerugian dari sequential
file.Keuntungan :- Merupakan organisasi file yang
sederhana.- Jarak setiap
aplikasi yang tersimpan sangat jelas.-
Metode penyimpanan didalam memory sangat sederhana, sehingga efisien
untuk menyimpan record yang besar.-
Sangat murah untuk digunakan, sebab medianya cukup menggunakan magnetic
tape.Kerugian- Seandainya
diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master
file, harus semuanya diproses.-
Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted). Posisi data yang
tersimpan sangat susah untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa berubah
saat proses selesai dilakukan. Tidak bisa dilkukan pembacaan secara langsung.
B. Pengolahan Sequential File
File merupakan fasilitas penyimpanan
data pada external storage yang bersifat permanen, jika dibandingkan dengan
penyimpanan ke RAM yang sifatnya sementara. Dengan pemakaian file kita dapat menghemat
pemakaian RAM komputer yang memiliki jumlah yang terbatas serta dapat melakukan
dokumentasi untuk jangka waktu yang panjang.
Pada umumnya pengolahan data yang
menggunakan file sebagai media INPUT maupun OUTPUT memiliki tiga tahap, yaitu :
ü Tahap membuka file (OPEN)
ü Tahap memproses (INPUT/OUTPUT)
ü Dan yang terakhir adalah tahap
menutup file (CLOSE)
Membuka File Sequential
Untuk membuka file sequential yang
akan diproses dapat digunakan penulisan sebagai berikut :Syntax :Open filename
[FOR mode] AS [#]filenumDimana mode terdiri dari :]INPUT, membuka file untuk
proses INPUTOUTPUT, membuka file baru untuk proses OUTPUTAPPEND, membuka file
untuk untuk proses OUTPUT dimana data baruditambahkan pada bagian akhir.Contoh
:Open “Siswa.Dat” For Append AS #1Akan membuka Siswa.Dat sebagai OUPUT dimana
data baru ditambahkan pada bagian akhir. Jika file Siswa.Dat belum ada, maka
akan dibuat yang baru.• Proses
INPUT/OUTPUTPerintah proses INPUT/OUTPUT pada sequential file sangat tergantung
kepada bentuk perlakuan terhadap data. Untuk penulisan yang berorientasi pada
baris, anda dapat menggunakan perintah PRINT, dan pembacaanya dapat menggunakan
LINEINPUT. Penulisan yang berorientasi kepada data, anda dapat menggunakan
perintah WRITE dan INPUT untuk proses pembacaannya.Syntax :PRINT
#filenumber,[USING stringexpressin;]expression listWRITE
#filenumber[,expressionlist]INPUT #filenumber, variablelistLINEINPUT
#filenumber, variable-stringContoh :Write #1, “920403024″,”Hendra”,80,90menulis
ke file nomor 1, dan data dapat dibaca kembali dengan perintah :Input
#1,Nim$,Nama$,Teori,PraktekCatatan :Anda dapat menggunakan fungsi bantu
EOF(filenumber) untuk memeriksa apakah berada diposisi akhir file.• Proses CLOSEUntuk menutup file dapat
digunakan perintah CLOSE.Syntax :CLOSE #filenumberContoh :CLOSE #1menutup file
nomor 1.Contoh program :‘PROGRAM MENGISI DATA KE FILE SISWA.DATOPEN “SISWA.DAT”
FOR APPEND AS #1DOPRINT “DATA SISWA KE -”;IINPUT “NO.INDUK :”,NOINDUK$IF
NOINDUK$ “” THENINPUT “NAMA :”,NAMA$INPUT “TEORI :”,TEORIINPUT “PRAKTEK
:”,PRAKTEKWRITE #1,NOINDUK$,NAMA$,TEORIENDIFLOOP UNTIL NOINDUK$ = “”CLOSE #1END
‘PROGRAM BACA DATA DARI SISWA.DAT
DAN MENCETAK KE LAYARCLSOPEN “SISWA.DAT” FOR INPUT AS #1PRINT
“——————————————————————-”PRINT “NO.INDUK NAMA TEORI PRAKTEK RATA-RATA LULUS
“PRINT “——————————————————————-”POLA$=”\ \ \ \ ###.## ###.## ###.## \ \ “VIEW
PRINT 4 TO 23WHILE NOT EOF(1)INPUT #1, NO_INDUK$,NAMA$,TEORI,PRAKTEKRATA =
(TEORI+PRAKTEK)/2IF RATA < 60 THENLULUS$=”TIDAK”ELSELULUS$ = “YA”ENDIFPRINT
USING POLA$;NO_INDUK$;NAMA$;TEORI;PRAKTEK;RATA;LULUS$WENDCLOSE #1END
C. Sequential File Organization Sequential
File organization di deasin untuk
proses yang efisien dari record dalam penyimpanan terurut berdasarkan beberasa
search key. Sebuah search key adalah beberapa atribut atau kumpulan atribut,
tidak perlu dalam urutan search key, rantai record secara bersama-sama dengan
pointer. Pointer dalam masing-masing record menunjuk ke record selanjutnya
dalam urutan search key, kemudian, untuk meminimalisasi banyaknya block yang
diakses dalam sequential file processing, kita menyimpan record secara fisik
dalam urutan search key, atau jika
memungkinkan di dekat search key orderSequential file organization menerima
record untuk dibaca terurut yang dapat digunakan untuk menampilkan maksud,
sequential file organization sangat sulit bagaimanapun juga untuk memelihara
fisik urutan sequential saat record di insert atau dihapus, karena itu sangat
merugikan untuk memindahkan banyak record sebagai hasil tunggal dari penyisipan
atau penghapusan.
Untuk menyisipkan, kita menggunakan
aturan berikut :
1. Lokasikan record file yang dating
sebelum record di insertkan dalam urutan search key.
2. Jika ada sebuah record bebas (space
yang ditinggalkan setelah penghapusan) tanpa block yang sama sebagai record
ini, sisipkan record barunya disana. Jika tidak, sisipkan record baru di block
overflow. Dalam kedua kasus, mengatur pointer sehingga rantai record di search
key order.Catatan :Lazo deletation : record di kopi di TLF kemudian record yang
ingin dihapus (di TLF) ditandai, kemudian semua record tersebut di kopi lagi
main memori data yang telah ditandai.
D. Operasi Sequential File
Operasi terhadap file yang
diorganisir secara sequential hanya dapat dilakukan secara berurutan.• Penyisipan Record / Penambahan Record
BaruUntuk penambahan record ke dalam suatu file, maka posisi record terakhir harus diketahui, karena record yang
baru diletakan pada posisi setelah record terakhir.
3. File sekuen berindeks
(indexed-sequential file)
File Sekuen Berindeks(Indexed-Sequntial File) Organisasi
Berkas ini mirip dengan Organisasi Berkas Sekuensial dimana setiap rekaman
disusun secara beruntun di dalam file, hanya saja ada tambahan indeks yang
digunakan untuk mencatat posisi atau alamat dari suatu kunci rekaman di dalam
file.
4. File berindeks majemuk (multiple
indexed file)
berikut komponen file berindeks
majemuk :
Ø File Utama, untuk menyimpan data
Ø File – File Indeks
Ø Properti File Berindeks Majemuk
Ø Semua Indeks diangap sama
Ø Tidak ada kebutuhan pengelolaan
rantai ke file log (overflow)
Ø Semua Indeks Harus dianggap Sama
Ø Semua Indeks adalah jangkar rekord
(record anchor)
Ø Tidak ada atribut utama
Ø Tidak ada pengelolaan Keberurutan
menurut Indeks Utama
Pada file berindeks majemuk (multi
key), record hanya diakses melalui indeks. Karena File dengan banyak indeks
berisi banyak komponen berbeda, maka kita harusmenentukan hal-hal berikut :
1. Keberadaan indeks
2. Cara Organisasi
3. Letak
Untuk itu dapat kita gunakan
direktori fileFile Berindeks Majemuk•
File Sekuen Berindeks hanya menyediakan satu indeks, yaitu indeks
atribut kunci• File Sekuen Berindeks
lambat bila berdasar atribut bukan kunci•
File Berindeks Majemuk memungkinkan membuat beberapa indeks
berdasar lebih darisatu atribut.• Indeks dibolehkan pada sembarang atribut,
bahkan semua atribut.• Banyak Sistem
Informasi interaktif memerlukan dukungan dari file banyak key.• Contoh :Sistem perbankan yang mempunyai
beberapa pemakai (user) seperti teller, pegawaikredit, manajer cabang, pegawai
Bank, nasabah dll• Adanya pemakai
berbeda memerlukan akses record-record ini dalam cara yangberbeda.Relevansi
File Berindeks Majemuk• Banyak Sistem
Informasi interaktif memerlukan dukungan dari file banyak key.• Contoh :Sistem perbankan yang mempunyai
beberapa pemakai (user) seperti teller, pegawai kredit, manajer cabang, pegawai
Bank, nasabah dll. Adanya pemakai berbeda memerlukan akses record-record ini
dalam cara yang berbeda. Teknik yang dilakukan
Organisasi Inverter File
Organisasi dimana index inversi
mempunyai semua nilai key dimana masing-masing nilai key mempunyai penunjuk ke
record yang bersangkutan. Index inversi yang sederhana dibentuk sebagai sebuah
tabel
Organisasi Multi-list File
Organisasi dimana index multi-list
untuk sebuah nilai key mempunyai hanya sebuah penunjuk untuk data record
pertama dengan nilai key. data record mempunyai sebuah penunjuk untuk data
record selanjutnya dengan nilai key dan seterusnya.
5. File berhash (hashed or direct
file)
File ber-Hash (Hashed File) adalah
Metode penempatan dan pencarian yang memanfaatkan metode Hash disebut hashing
atau ‘Hash addressing’ dan fungsi yang digunakan disebut fungsi hashing /
fungsi Hash. Fungsi hashing atau fungsi Hash inilah yang dapat menjadi salah
satu alternatif dalam menyimpan atau mengorganisasi File dengan metode akses
langsung. Fungsi Hash berupaya menciptakan “fingerprint” dari berbagai data
masukan. Fungsi Hash akan mengganti atau mentransposekan data tersebut untuk
menciptakan fingerprint, yang biasa disebut Hashvalue (nilai Hash)
6. File cincin (multiring file).
Pengorganisasian file menggunakan
metode multiring file memfokuskan pemrosesan terhadap bagian-bagian file yang
berisi beberapa record dengan informasi serupa. Bagian-bagian file ini biasa
disebut subset. Sesuai dengan nama multiring, subset dalam sebuah file
digambarkan dengan bentuk lingkaran. Struktur Multiring FileSubset dari sebuah
Ring, bisa terdiri dari beberapa record dan salah satu record akan menjadi
record awal atau disebut juga record kepala. Record-record ini disarankan
berisi informasi yang serupa dan saling berhubungan dengan record kepala. Hal
yang membuat subset ini terlihat sebagai sebuah ring adalah hubungan antar
record yang dinyatakan secara eksplisit oleh pointer, pointer pada record
terakhir akan menunjuk record kepala sehingga terlihat membentuk sebuah
sirkular/ring. Penunjukkan record oleh pointer ini juga akan mempengaruhi keteruturan
record tersebut dalam sebuah subset. Ring-ring dari tiap subset dapat
dinyatakan level kedalamannya berdasarkan lapisan record. Record anggota dari
sebuah ring pada subset, dapat menjadi record kepala bagi ring di bawahnya dan
bisa berulang seterusnya hingga ring terakhir merupakan ring level 1.Namun,
hubungan antar ring tidak multak dinyatakan dengan level. Hubungan ini dapat
diimplementasikan dengan merealisasikan banyak lintasan di antara record-record
atau menghubungkan record dengan level lebih rendah kembali ke record dengan
level lebih tinggi. Keanggotaan dari tiap-tiap ring dan file harus
didefinisikan secara jelas di awal pemrosesan. Hal ini disebabkan oleh kategori
record-record pada multiring dapat dinyatakan secara berbeda sesuai data yang dibutuhkan. Tiap record pada multiring
file mungkin mempunyai struktur yang sama,
tetapi isi dan ukuran record disesuaikan dengan fungsi record tersebut
dalam pemrosesan data.Namun, dalam satu ring, format sebuah record biasanya
akan mirip dengan format record anggota lainnya, hanya saja tiap record akan
mempunyai sebuah field yang mengidentifikasi tipe record tersebut. Untuk
menghubungkan banyak ring, record dapat memiliki pointer lebih dari satu atau
beberapa field NULL.Operasi-operasi Record pada Multiring Position to
RecordPosition to Record adalah penempatan pada posisi record yang akan
diakses. Position to Record pada multi-ring file yaitu dengan menelusuri record
pada cincin utama.Read RecordRead Record yaitu membaca record dari buffer ke
I/O system. Pada multi ring file Read Record dilakukan dengan mencari record
dengan menelusuri cincin utama lalu menelusuri subset dari atribut nilai yang
tepat.Read Next RecordRead next record yaitu mengambil record selanjutnya. Pad
multi ring, read next record dilakukan dengan menelusuri penghubung / rantai
tersebut.Write RecordPenambahan record ke dalam Multiring File (Write
Record) dilakukan dengan menentukan
spasi kosong yang cocok untuk record, menempatkan semua pendahulu untuk record
baru, mengambil nilai dari link yang tepat dari pendahulu, menetapkannya ke
dalam record baru, dan menempatkan nilai dari posisi record baru ke dalam
area-area link pendahulu.Update RecordUpdate Record yaitu mengubah/memodifikasi
record yang telah ada di file dilakukan setelah read, read-next atau Position.
Pada multi ring proses pembaruan record dilakukan pertamakali adalah mencari
record yang akan diperbarui dan kemudian melakukan penulisan ulang.Delete
RecordDelete record yaitu menghapus record yang ada di file yang dilakukan
setelah Read, Read Next atau Position. Penghapusan data pada multi ring yaitu
dengan melakukan read atau posisi untuk menelusuri record pada ring dan
menemukan data yang akan dihapus. Penghapusan data dapat dilakukan secara fisik
dengan menggeser record anggota maupun dengan lojik yaitu dengan menandai
record yang akan dihapus. Reorganisasi
FileReorganisasi file diperlukan untuk mencreate kembali suatu file dengan
atribut sesuai file aslinya. Reorganisasi pada multi ring sebenarnya tidak
diperlukan sebagai bagian dari prosedur operasi normal. Hanya saat pengformatan
ulang tipe record diperlukan, record-record yang diformat harus ditulis
ulang,Hal ini hanya memerlukan reorganisasi parsial dari file karena perubahan
terbatas pada ring-ring pada level-level yang menggunakan tipe-tipe record itu.
Daftar Pustaka
[1] Silberschatz, H. F.Korth,
S.Sudarshan, Database System Concepts, 4th edition, McGraw-Hill, 1999.
[2] http://www.docstoc.com/docs/14748802/Sistem-Basis-Data-1-(K82)-1-KONSEP-DASAR-Pendahuluan
[3] http://hasrulhacker.blogspot.com/
[4] Rahmi dkk, Makalah Organisasi
File-Multiring, Bandung, 2012
Langganan:
Postingan (Atom)