Kamis, 10 Oktober 2013

PERKENALAN KELOMPOK KELAS 12.2D.13

IDDO DWI FAJAR PERMANA PUTRA    (12122784)



















SITI NUR LATIFAH ZAMIL    (12124211)



















HIDAYATULLOH   (12123657)















MUHAMMAD ABDUL MUIS    (12124119)


















AGI KELANA  (12123111)


Selasa, 08 Oktober 2013

ILUSTRASI


TUGAS SISTEM OPERASI

ORGANISASI FILE
Terdapat enam organisasi dasar, kebanyakan organisasi file sistem nyata termasuk salah satu atau kombinasi kategori-kategori ini. Enam organisasi atau pengaksesan dasar adalah sebagai berikut :
1.      File Pile (pile) :
Pembahasan struktur file diketahui bahwa struktur dasar paling dasar sebuah file adalah pile dan file sekuensial. File pile atau file tumpukan merupakan struktur paling sederhana. Struktur ini jarang digunakan secara praktis tapi merupakan basis evaluasi struktur-struktur lain.
A.    Properti struktur pile

v  Data tidak dianalisis, dikategorikan, atau harus memenuhi definisi atau ukuran field tertentu2. Panjang rekord dapat bervariasi dan elemen-elemen data tidak perlu serupa.Karakteristik struktur pile.

v  Biasanya data ditumpuk secara kronologis2. Tak ada keterkaitan antara ukuran file, rekord, dan blok3. Elemen data dapat beragam, dapat berbeda untuk tiap rekord ( berisi attribut lain ).4. Data harus disimpan secara lengkap beserta nama attributnya, tidak Cuma nilai atributnya.

Komponen file pile hanya berisi dataStruktur dan pengaksesanRekord berelasi dengan suatu objek atau kejadian di dunia nyata. Rekord berisi elemen-elemen ( field-field) data dan tiap elemen data perlu mempunyai identifikasi. Identifikasi pada pile adalah berupa nama atribut secara ekplisit. Misalnya, Tinggi = 163Dimana, nilai elemen data adalah 163 dan nama deskripsi adalah tinggi.Tiap elemen data di pile berbentuk tuple dua komponen disebut pasanagn nama atribut – nilai atribut ( atribute name – value atribute )

 2.  File sekuen (sequential file)
Sequential file merupakan suatu cara ataupun suatu metode penyimpanan dan pembacaan data yang dilakukan secara berurutan. Dalam hal ini, data yang ada akan disimpan sesuai dengan urutan masuknya. Data pertama dengan nomor berapapun, akan disimpan ditempat pertama, demikian pula dengan data berikutnya yang juga akan disimpan ditempat berikutnya.Dalam melakukan pembacaan data, juga akan dilakukan secara berurutan, artinya, pembacaan akan dimulai dari data paling awal dan dilanjutkan dengan data berikutnya sehingga data yang dimaksud bisa diketemukan.Berikut beberapa keuntungan dan kerugian dari sequential file.Keuntungan    :-          Merupakan organisasi file yang sederhana.-          Jarak setiap aplikasi yang tersimpan sangat jelas.-          Metode penyimpanan didalam memory sangat sederhana, sehingga efisien untuk menyimpan record yang besar.-          Sangat murah untuk digunakan, sebab medianya cukup menggunakan magnetic tape.Kerugian-          Seandainya diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master file, harus semuanya diproses.-          Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted). Posisi data yang tersimpan sangat susah untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa berubah saat proses selesai dilakukan. Tidak bisa dilkukan pembacaan secara langsung.

B.     Pengolahan Sequential File
File merupakan fasilitas penyimpanan data pada external storage yang bersifat permanen, jika dibandingkan dengan penyimpanan ke RAM yang sifatnya sementara. Dengan pemakaian file kita dapat menghemat pemakaian RAM komputer yang memiliki jumlah yang terbatas serta dapat melakukan dokumentasi untuk jangka waktu yang panjang.
Pada umumnya pengolahan data yang menggunakan file sebagai media INPUT maupun OUTPUT memiliki tiga tahap, yaitu :

ü  Tahap membuka file (OPEN)
ü  Tahap memproses (INPUT/OUTPUT)
ü  Dan yang terakhir adalah tahap menutup file (CLOSE)

Membuka File Sequential
Untuk membuka file sequential yang akan diproses dapat digunakan penulisan sebagai berikut :Syntax :Open filename [FOR mode] AS [#]filenumDimana mode terdiri dari :]INPUT, membuka file untuk proses INPUTOUTPUT, membuka file baru untuk proses OUTPUTAPPEND, membuka file untuk untuk proses OUTPUT dimana data baruditambahkan pada bagian akhir.Contoh :Open “Siswa.Dat” For Append AS #1Akan membuka Siswa.Dat sebagai OUPUT dimana data baru ditambahkan pada bagian akhir. Jika file Siswa.Dat belum ada, maka akan dibuat yang baru.•         Proses INPUT/OUTPUTPerintah proses INPUT/OUTPUT pada sequential file sangat tergantung kepada bentuk perlakuan terhadap data. Untuk penulisan yang berorientasi pada baris, anda dapat menggunakan perintah PRINT, dan pembacaanya dapat menggunakan LINEINPUT. Penulisan yang berorientasi kepada data, anda dapat menggunakan perintah WRITE dan INPUT untuk proses pembacaannya.Syntax :PRINT #filenumber,[USING stringexpressin;]expression listWRITE #filenumber[,expressionlist]INPUT #filenumber, variablelistLINEINPUT #filenumber, variable-stringContoh :Write #1, “920403024″,”Hendra”,80,90menulis ke file nomor 1, dan data dapat dibaca kembali dengan perintah :Input #1,Nim$,Nama$,Teori,PraktekCatatan :Anda dapat menggunakan fungsi bantu EOF(filenumber) untuk memeriksa apakah berada diposisi akhir file.•         Proses CLOSEUntuk menutup file dapat digunakan perintah CLOSE.Syntax :CLOSE #filenumberContoh :CLOSE #1menutup file nomor 1.Contoh program :‘PROGRAM MENGISI DATA KE FILE SISWA.DATOPEN “SISWA.DAT” FOR APPEND AS #1DOPRINT “DATA SISWA KE -”;IINPUT “NO.INDUK :”,NOINDUK$IF NOINDUK$ “” THENINPUT “NAMA :”,NAMA$INPUT “TEORI :”,TEORIINPUT “PRAKTEK :”,PRAKTEKWRITE #1,NOINDUK$,NAMA$,TEORIENDIFLOOP UNTIL NOINDUK$ = “”CLOSE #1END
‘PROGRAM BACA DATA DARI SISWA.DAT DAN MENCETAK KE LAYARCLSOPEN “SISWA.DAT” FOR INPUT AS #1PRINT “——————————————————————-”PRINT “NO.INDUK NAMA TEORI PRAKTEK RATA-RATA LULUS “PRINT “——————————————————————-”POLA$=”\ \ \ \ ###.## ###.## ###.## \ \ “VIEW PRINT 4 TO 23WHILE NOT EOF(1)INPUT #1, NO_INDUK$,NAMA$,TEORI,PRAKTEKRATA = (TEORI+PRAKTEK)/2IF RATA < 60 THENLULUS$=”TIDAK”ELSELULUS$ = “YA”ENDIFPRINT USING POLA$;NO_INDUK$;NAMA$;TEORI;PRAKTEK;RATA;LULUS$WENDCLOSE #1END

C.     Sequential File Organization Sequential
File organization di deasin untuk proses yang efisien dari record dalam penyimpanan terurut berdasarkan beberasa search key. Sebuah search key adalah beberapa atribut atau kumpulan atribut, tidak perlu dalam urutan search key, rantai record secara bersama-sama dengan pointer. Pointer dalam masing-masing record menunjuk ke record selanjutnya dalam urutan search key, kemudian, untuk meminimalisasi banyaknya block yang diakses dalam sequential file processing, kita menyimpan record secara fisik dalam urutan search key, atau  jika memungkinkan di dekat search key orderSequential file organization menerima record untuk dibaca terurut yang dapat digunakan untuk menampilkan maksud, sequential file organization sangat sulit bagaimanapun juga untuk memelihara fisik urutan sequential saat record di insert atau dihapus, karena itu sangat merugikan untuk memindahkan banyak record sebagai hasil tunggal dari penyisipan atau penghapusan.
Untuk menyisipkan, kita menggunakan aturan berikut :

1.      Lokasikan record file yang dating sebelum record di insertkan dalam urutan search key.

2.      Jika ada sebuah record bebas (space yang ditinggalkan setelah penghapusan) tanpa block yang sama sebagai record ini, sisipkan record barunya disana. Jika tidak, sisipkan record baru di block overflow. Dalam kedua kasus, mengatur pointer sehingga rantai record di search key order.Catatan :Lazo deletation : record di kopi di TLF kemudian record yang ingin dihapus (di TLF) ditandai, kemudian semua record tersebut di kopi lagi main memori data yang telah ditandai.

D.     Operasi Sequential File
Operasi terhadap file yang diorganisir secara sequential hanya dapat dilakukan secara berurutan.•         Penyisipan Record / Penambahan Record BaruUntuk penambahan record ke dalam suatu file, maka posisi record  terakhir harus diketahui, karena record yang baru diletakan pada posisi setelah record terakhir.

3. File sekuen berindeks (indexed-sequential file)
File Sekuen  Berindeks(Indexed-Sequntial File) Organisasi Berkas ini mirip dengan Organisasi Berkas Sekuensial dimana setiap rekaman disusun secara beruntun di dalam file, hanya saja ada tambahan indeks yang digunakan untuk mencatat posisi atau alamat dari suatu kunci rekaman di dalam file.

4. File berindeks majemuk (multiple indexed file)
berikut komponen file berindeks majemuk :

Ø  File Utama, untuk menyimpan data
Ø  File – File Indeks
Ø  Properti File Berindeks Majemuk
Ø  Semua Indeks diangap sama
Ø  Tidak ada kebutuhan pengelolaan rantai  ke file log (overflow)
Ø  Semua Indeks Harus dianggap Sama
Ø  Semua Indeks adalah jangkar rekord (record anchor)
Ø  Tidak ada atribut utama
Ø  Tidak ada pengelolaan Keberurutan menurut Indeks Utama

Pada file berindeks majemuk (multi key), record hanya diakses melalui indeks. Karena File dengan banyak indeks berisi banyak komponen berbeda, maka kita harusmenentukan hal-hal berikut :

1.      Keberadaan indeks
2.      Cara Organisasi
3.      Letak

Untuk itu dapat kita gunakan direktori fileFile Berindeks Majemuk•  File Sekuen Berindeks hanya menyediakan satu indeks, yaitu indeks atribut kunci•  File Sekuen Berindeks lambat bila berdasar atribut bukan kunci•  File Berindeks Majemuk memungkinkan membuat beberapa indeks berdasar  lebih darisatu atribut.•   Indeks dibolehkan pada sembarang atribut, bahkan semua atribut.•   Banyak Sistem Informasi interaktif memerlukan dukungan dari file banyak key.•   Contoh :Sistem perbankan yang mempunyai beberapa pemakai (user) seperti teller, pegawaikredit, manajer cabang, pegawai Bank, nasabah dll•   Adanya pemakai berbeda memerlukan akses record-record ini dalam cara yangberbeda.Relevansi File Berindeks Majemuk•   Banyak Sistem Informasi interaktif memerlukan dukungan dari file banyak key.•   Contoh :Sistem perbankan yang mempunyai beberapa pemakai (user) seperti teller, pegawai kredit, manajer cabang, pegawai Bank, nasabah dll. Adanya pemakai berbeda memerlukan akses record-record ini dalam cara yang berbeda. Teknik yang dilakukan

Organisasi Inverter File

Organisasi dimana index inversi mempunyai semua nilai key dimana masing-masing nilai key mempunyai penunjuk ke record yang bersangkutan. Index inversi yang sederhana dibentuk sebagai sebuah tabel

Organisasi Multi-list File

Organisasi dimana index multi-list untuk sebuah nilai key mempunyai hanya sebuah penunjuk untuk data record pertama dengan nilai key. data record mempunyai sebuah penunjuk untuk data record selanjutnya dengan nilai key dan seterusnya.

5. File berhash (hashed or direct file)
File ber-Hash (Hashed File) adalah Metode penempatan dan pencarian yang memanfaatkan metode Hash disebut hashing atau ‘Hash addressing’ dan fungsi yang digunakan disebut fungsi hashing / fungsi Hash. Fungsi hashing atau fungsi Hash inilah yang dapat menjadi salah satu alternatif dalam menyimpan atau mengorganisasi File dengan metode akses langsung. Fungsi Hash berupaya menciptakan “fingerprint” dari berbagai data masukan. Fungsi Hash akan mengganti atau mentransposekan data tersebut untuk menciptakan fingerprint, yang biasa disebut Hashvalue (nilai Hash)

6. File cincin (multiring file).
Pengorganisasian file menggunakan metode multiring file memfokuskan pemrosesan terhadap bagian-bagian file yang berisi beberapa record dengan informasi serupa. Bagian-bagian file ini biasa disebut subset. Sesuai dengan nama multiring, subset dalam sebuah file digambarkan dengan bentuk lingkaran. Struktur Multiring FileSubset dari sebuah Ring, bisa terdiri dari beberapa record dan salah satu record akan menjadi record awal atau disebut juga record kepala. Record-record ini disarankan berisi informasi yang serupa dan saling berhubungan dengan record kepala. Hal yang membuat subset ini terlihat sebagai sebuah ring adalah hubungan antar record yang dinyatakan secara eksplisit oleh pointer, pointer pada record terakhir akan menunjuk record kepala sehingga terlihat membentuk sebuah sirkular/ring. Penunjukkan record oleh pointer ini juga akan mempengaruhi keteruturan record tersebut dalam sebuah subset. Ring-ring dari tiap subset dapat dinyatakan level kedalamannya berdasarkan lapisan record. Record anggota dari sebuah ring pada subset, dapat menjadi record kepala bagi ring di bawahnya dan bisa berulang seterusnya hingga ring terakhir merupakan ring level 1.Namun, hubungan antar ring tidak multak dinyatakan dengan level. Hubungan ini dapat diimplementasikan dengan merealisasikan banyak lintasan di antara record-record atau menghubungkan record dengan level lebih rendah kembali ke record dengan level lebih tinggi. Keanggotaan dari tiap-tiap ring dan file harus didefinisikan secara jelas di awal pemrosesan. Hal ini disebabkan oleh kategori record-record pada multiring dapat dinyatakan secara berbeda sesuai data  yang dibutuhkan. Tiap record pada multiring file mungkin mempunyai struktur yang sama,  tetapi isi dan ukuran record disesuaikan dengan fungsi record tersebut dalam pemrosesan data.Namun, dalam satu ring, format sebuah record biasanya akan mirip dengan format record anggota lainnya, hanya saja tiap record akan mempunyai sebuah field yang mengidentifikasi tipe record tersebut. Untuk menghubungkan banyak ring, record dapat memiliki pointer lebih dari satu atau beberapa field NULL.Operasi-operasi Record pada Multiring Position to RecordPosition to Record adalah penempatan pada posisi record yang akan diakses. Position to Record pada multi-ring file yaitu dengan menelusuri record pada cincin utama.Read RecordRead Record yaitu membaca record dari buffer ke I/O system. Pada multi ring file Read Record dilakukan dengan mencari record dengan menelusuri cincin utama lalu menelusuri subset dari atribut nilai yang tepat.Read Next RecordRead next record yaitu mengambil record selanjutnya. Pad multi ring, read next record dilakukan dengan menelusuri penghubung / rantai tersebut.Write RecordPenambahan record ke dalam Multiring File (Write Record)  dilakukan dengan menentukan spasi kosong yang cocok untuk record, menempatkan semua pendahulu untuk record baru, mengambil nilai dari link yang tepat dari pendahulu, menetapkannya ke dalam record baru, dan menempatkan nilai dari posisi record baru ke dalam area-area link pendahulu.Update RecordUpdate Record yaitu mengubah/memodifikasi record yang telah ada di file dilakukan setelah read, read-next atau Position. Pada multi ring proses pembaruan record dilakukan pertamakali adalah mencari record yang akan diperbarui dan kemudian melakukan penulisan ulang.Delete RecordDelete record yaitu menghapus record yang ada di file yang dilakukan setelah Read, Read Next atau Position. Penghapusan data pada multi ring yaitu dengan melakukan read atau posisi untuk menelusuri record pada ring dan menemukan data yang akan dihapus. Penghapusan data dapat dilakukan secara fisik dengan menggeser record anggota maupun dengan lojik yaitu dengan menandai record yang akan  dihapus. Reorganisasi FileReorganisasi file diperlukan untuk mencreate kembali suatu file dengan atribut sesuai file aslinya. Reorganisasi pada multi ring sebenarnya tidak diperlukan sebagai bagian dari prosedur operasi normal. Hanya saat pengformatan ulang tipe record diperlukan, record-record yang diformat harus ditulis ulang,Hal ini hanya memerlukan reorganisasi parsial dari file karena perubahan terbatas pada ring-ring pada level-level yang menggunakan tipe-tipe record itu.


Daftar Pustaka
[1] Silberschatz, H. F.Korth, S.Sudarshan, Database System Concepts, 4th edition, McGraw-Hill, 1999.
[2] http://www.docstoc.com/docs/14748802/Sistem-Basis-Data-1-(K82)-1-KONSEP-DASAR-Pendahuluan
[3] http://hasrulhacker.blogspot.com/

[4] Rahmi dkk, Makalah Organisasi File-Multiring, Bandung, 2012